Ilmu dan Teknologi Kelautan

Mekanisme Buoy dengan Telemetri

Data yang baik adalah data yang memiliki kontinuitas sehingga diperoleh time series data untuk mengungkap kecenderungan umum. Pada tahun pertama dibangun sistem transmisi dan terima data. Metode yang digunakan adalah sistem telemetri dengan menggunakan teknologi GSM (Global System for Mobile Communications) yang memanfaatkan jaringan komunikasi yang sudah ada yakni jaringan telepon selular sebagai media untuk penyampaian informasi. Ada beberapa alasan penggunaan teknologi GSM ini yaitu :
  • Jaringan infrastruktur yang sudah tersedia sehingga memberikan kemudahan dengan tidak membuat jaringan baru yang membutuhkan biaya yang mahal. 
  • Transfer data yang cepat memungkinkan data yang diterima cepat pula dengan kapasitas yang relatif cukup besar.
  • Biaya operasional yang murah dibandingkan dengan sistem buoy yang sudah ada dimana akses datanya tidak perlu akses ke perusahaan asing sebagai pemilik satelit, akan tetapi bisa secara langsung akses melalui instrumen yang dirancang, seperti halnya sistem jaringan telepon selular biasa.
Perancangan sistem yang dilakukan untuk pembuatan buoy melipuit 2 bagian pokok perancangan yang dibuat seperti pada Gambar 3, yaitu sistem transmitter dan sistem receiver.

Stasiun Pengirim (Transmitter)
Pada bagian ini terdapat beberapa komponen penting yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain. Bagian ini merupakan pengambilan data analog berupa besaran fisik yang di indra oleh sensor. Sensor yang akan digunakan adalah menggunakan transduser atau hidroakustik sensor, pada kondisi ini besaran yang diterima oleh sensor masih bersifat analog, dalam hal ini berupa pulsa-pulsa listrik (ping) dari hasil pengubahan vibrasi sensor hidroakustik pada bagian pengirim pulsa yang kemudian akan dikembalikan lagi oleh target dalam bentuk pulsa juga yang membawa informasi sesuai dengan karakteristik dari target. Dalam hal ini dilihat karakteristik refleksi dari ikan yang berada pada luasan beam tranduser. Pulsa-pulsa yang dikembalikan akan diubah menjadi pulsa-pulsa digital supaya bisa diolah oleh pengolah pulsa digital. Proses pengubahan ini dilakukan oleh analog to digital converter (ADC). Data digital hasil konversi akan diolah oleh mikrokontrolersebagai pusat kendali dalam hal ini menggunakan mikrokontroler MC68HC908GP32 buatan Motorola, kemudian data tersebut akan disimpan sementara di data logger sebelum dikirim ke stasiun penerima melalui pemancar yang menggunakan teknologi GSM sebagai medianya. Pada stasiun pengirim ini dilakukan pemprograman bahasa tingkat rendah (assembly) untuk mendayagunakan mikrokontroler sebagai pusat kendali yang menghubungkan (interface) antar sensor dengan rangkaian pengkode digital dan GSM. GSM yang digunakan pada stasiun pengirim ini adalah ERICSSON T65. Pada pemprograman ini dilakukan langkah-langkah manipulasi bit logika, pembuatan penyimpanan data sementara dengan kapasitas yang sesuai dengan kapasitas dari GSM itu sendiri dan RAM mikrokontroler yang digunakan. Penambahan memori dengan expanded memori chip (EMC).

Stasiun Penerima (Receiver)
Data yang dikirim oleh transmitter kemudian akan diterima oleh receiver. Data yang diterima itu kemudian akan diterima oleh receiver. Data yang diterima itu kemudian akan diidentifikasi oleh mikrokontroler MC68HC908GP32 dimana datanya harus merepresentasikan kondisi di lapangan, artinya dapat memberikan informasi mengenai target yang diamati oleh sistem transmitter. Data yang diterima tersebut kemudian dapat diolah oleh personal computer (PC) dengan merancang terlebih dahulu interface atau antar muka antara PC dan sistem GSM, dan selanjutnya ditampilkan. Pada modul penerima ini di gunakan GSM NOKIA 8250. 

Pada bagian ini dilakukan pekerjaan pemprograman dengan bahasa tingkat tinggi (High Lefel Language) dalam hal ini VISUAL BASIC versi 6, yang merupakan bahasa tingkat tinggi yang berorientasi objek dan dapat membuat menu-menu tampilan data yang menarik dan dapat di print out sebagai hard copy. Data-data yang dihasilkan disimpan dalam bentuk data base yang diolah oleh Microsoft Access, untuk menampilkan analisis data dalam bentuk 3D (tiga dimensi) atau dalam bentuk grafik. 

Data yang dihasilkan pada bagian ini adalah data-data yang bersifat real time yang memiliki identitas dimana dan kapan data diambil sehingga akan menjadi database yang bisa teris-menerus ditampilkan. Oleh karena itu pada sistem penerima perlu dibuat satu komputer Pc sebagai file server untuk menampung data yang dikirimkan oleh transmitter. Pada tahap awal ini direnanakan data yang dikirim bisa diset langsung dari sistem penerima mengenai kapan akan dilakukan pengambilan data dan kapan tidak dilakukan pengambilan data atau dengan kata lain waktu aktif dan tidak aktif sistem buoy akan dilakukan pada stasiun penerima. Diagram alir lengkap sistem buoy TELESOUNDER tertera pada Gambar 5. 

Hasil yang diharapkan pada tahun pertama ini adalah berupa perancangan sistem pancar-terima data TELESOUNDER, sehingga bisa didapatkan prototipe instrumentasi buoy yang siap diaplikasikan di lapangan, dan dapat mengetahui tingkah laku ikan serta dapat mengetahui distribusi spasial dan temporal mengenai keberadaan ikan dalam wilayah yang diamati oleh sistem buoy dari TELESOUNDER tersebut.

Gambar 1. Diagram Rancangan Sistem TELESOUNDER

Sebagai kelanjutan dari tahun pertama maka akan di lakukan pengembangan-pengembangan. Pengembangan yang dilakukan adalah pengembangan sistem data logger pada modul stasiun pengirim (transmitter), sehingga mempunyai kapasitas yang besar untuk menampung data yang dihasilkan dari sistem sensor yang ada dan diharapkan akan memperbesar jumlah data yang ditransmisikan ke sistem penerima. Pada tahun kedua juga dilakukan penguatan untuk antena pengirim sehingga buoy tersebut dapat mengirim sinyal yang baik dengan jarak jangkauan yang lebih jauh. Kemudian perlu dirancang juga power suplay yang digunakan dalam sistem buoy ini supaya supaya memiliki waktu yang lama untuk ditempatkan disuatu kawasan perairan. Setelah prototipe sistem buoy tersebut dibuat maka untuk membuat dudukan atau platform diperlukan desain khusus konstruksi bangunan dalam air laut,sehingga buoy tersebut tidak terbawa arus dan gelombang dan meminimalkan kerusakan pada sirkuit elektronika. Sistem buoy ini dinamakan mooring buoy sistem karena desainnya bersifat menetap. Tujuan akhir yang diharapkan dari tahun kedua adalah dapat dilakukan pendugaan stok sumber daya ikan secara terus menerus, in situ, real time dari jarak jauh, hal ini tentunya dilakukan dengan meletakkan sistem buoy pada area sampling yang memungkinkan untuk perhitungan secara kualitatif terhadap stok ikan disuatu perairan. Pengembangan perangkat lunak atau software yang semakin diperbaharui juga dilakukan untuk melakukan akuisisi dan prediksi tentang kondisi perikanan secara in situ yang akurat dengan mengacu kepada data yang dihasilkan oleh sistem buoy. 

Telesounder
Sebagai penutup dari rangkaian riset ini perlu dicapai target yang komprehensif atau menyeluruh tentang kondisi perikanan di wilayah yang diamati (dalam hal ini di Teluk Pelabuhan Ratu), dimana didapatkan data yang akurat mengenai distribusi spasial dan temporal kawanan (schooling) ikan berupa sebaran target, tingkah laku target dan informasi mengenai kelimpahan target. Untuk itu, akan diamati juga parameter-parameter terkait, dalam hal ini kondisi fisika oseanografi (seperti suhu, salinitas, arus dan lain-lain) yang berpengaruh terhadap keberadaan ikan disamping pendeteksian dengan menggunakan sistem buoy TELESOUNDER. Dengan menggunakan sistem TELESOUNDER secara real time, akan memberikan konstribusi berupa visualisasi tentang kondisi sebenarnya di lapangan, seperti halnya kamera dapat melihat suatu objek dengan jelas. Dan hal ini juga membantu berbagai bidang kajian lain untuk memperdalam bidangnya secara jauh, misalnya mempelajari tingkah laku dan migrasi ikan dari suatu daerah atau wilayah ke wilayah lainnya. Teknik penangkapan ikan (Fishing technique), karena sudah dapat diprediksikan mengenai keberadaan ikan di suatu wilayah dengan melihat hasil analisis yang didapatkan dari instrumen TELESOUNDER. Diagram alir sistem buoy stasiun pengirim dan penerima, serta ilusi keseluruhan sistem, tertera pada Gambar 4

Gambar 2. Gambaran umum sistem TELESOUNDER
Gambar 5. Blok diagram Perancangan Instrumen TELESOUNDER

Mekanisme Buoy dengan Telemetri categorized : Marine Technology
No comment Add a comment

Komentar dari Anda akan sangat saya hargai.

Cancel Reply
GetID