Ilmu dan Teknologi Kelautan

Ekosistem Terumbu Karang Pulau Pari

Identifikasi terumbu karang di P. Pari

Kegiatan pengambilan data ekosistem karang dilakukan pada tanggal 5 Desember 2009 yang bertempat di kawasan perairan Pulau Tikus, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta. Berikut ini adalah peta lokasi Pulau Pari. Pengambilan data terumbu karang dilakukan di perairan sekitar Pulau Tikus tepatnya pada koordinat 5° 51’ 52.3’’ LS dan 106° 35’ 5.9’’ BT.

Peta pulau pari
Gambar 1. Peta lokasi pengamatan
Penentuan stasiun untuk ekosistem terumbu karang digunakan metode Line Intercept Transek (LIT). Rol meter sepanjang 20 meter dibentangkan di dasar perairan yang merupakan wilayah ekosistem terumbu karang. Posisi bentangan rol meter akan bersinggungan dengan terumbu karang. Pengambilan data dilakukan dengan memperhatikan terumbu karang yang terbentang dibawah (menyinggung) rol meter tersebut. Pengambil data dimulai dari titik nol untuk mencatat transisi dan kategori lifeform yang berada tepat dibawah transek garis. Data kategori lifeform biota habitat dasar dan transisi tempat penggantian lifeform dicatat dalam lembar data Pencatatan lifeform dan titik transisi tempat penggantian lifeform dilanjutkan hingga akhir plot. Analisis data ekosistem karang menggunakan rumus sebagai berikut :

Rumus persentase penutupan
Gambar 2. Rumus persentase penutupan
Berdasarkan hasil yang dtampilkan pada Gambar 3, ditemukan biota ataupun bukan biota yang digolongkan pada kategori lifeform. Kategori lifeform yang ditemukan adalah Millepora, Acropora branching, Arcopora tabulate, Encrushting dan biota lainya yang dikategorikan sebagai Other.

Diagram total jarak dari masing-masing kategori terumbu karang
Gambar 3. Diagram total jarak dari masing-masing kategori
Dari data di atas terlihat bahwa wilayah stasiun yang kami amati kategori yang paling banyak ditemukan adalah ruble dimana total jaraknya mencapai 1446 cm. Ruble itu sendiri merupakan patahan-patahan dari terumbu karang yang terhampar di dasar perairan dan metutupi substrat pasir yang berada di perairan tersebut.

Diagram Ppersentase penutupan terumbu karang
Gambar 4. Diagram Ppersentase penutupan jenis kategori yang ditemukan
Berdasarkan hasil yang didapat dan hasil perhitungan pada diagram yang ditunjukan leh Gambar 4 di atas, memperlihatkan persentasi penutupan karang paling besar adalah jenis Arcopora tabulate dengan persen penutupan sebesar 4,15 %, sedangkan yang terendah adalah Arcopora branching yang hanya sebesar 0,62 %. Sehingga dapat dikatakan bahwa lifeform jenis Arcopora tabulate adalah paling dominan.

Diagram persentase penutupan jenis karang terhadap lainnya
Gambar 5. Diagram persentase penutupan jenis karang terhadap lainnya
Berdasarkan hasil perhitungan mengenai penutupan yang disajikan pada Gambar 5 di atas memperlihatkan persentasi penutupan untuk wilayah perairan yang kami amati, wilayah perairan tersebut ditutupi oleh kategori ruble, dimana persentasi penutupanya mencapai 74.15 %. Hal ini berarti wilyah tersebut ditutupi oleh patahan-patahan terumbu karang yang telah mati dan menutupi substrat pasir yang berada di dalamnya. Sedangkan untuk persentasi penutupan karang hidup yang dikelompkan dalam Hard Coral, persentasi penutupannya sebesar 17.64 %. Biota lainya yang dikategorikan sebagai Other memiliki persentasi penutupannya sebesar 8.2% . Dari data tersebut terlihat bahwa wilayah perairan tersebut secara dominan ditutupi oleh kategori ruble. Diagram di bawah ini merupakan presentasi penutupan jenis karang hidup yang terdiri dari Arcopora tabulate, Arcopora branching, Miliopora, dan Encruhsting yang dikelompokan dalam jenis Hard Coral.

Diagram Persentase Penutupan Jenis Hard Coral
Gambar 6. Diagram persentase penutupan jenis hard coral
Berdasarkan Gambar 6 diatas, persentasi penutupan jenis yang paling besar adalah kategori Arcopora tabulate dengan persentasi 51 %. Sedangkan persen penutupan jenis yang paling kecil adalah Millepora dan Arcopora branching dengan persentasi masing-masing 17% dan 7%. Secara keseluruhan Persentasi penutupan karang hidup di wilayah ini adalah hanya 8.2 %, hal ini mengindikasikan bahwa penutupan karang hidup di wilayah yang kelompok kita amati merupakan penutupan yang buruk karena persen penutupan karang berada pada kisaran 0 % - 24.9 %. Kondisi ekosistem terumbu karang yang buruk ini dapat mengurangi fungsi biologinya yaitu sebagai tempat tinggal, berlindung, mencari makan dan berkembang biak. 

Berdasarkan pengamatan ekosistem terumbu karang di Pulau Tikus menunjukkan bahwa kategori persentasi penutupan jenis karang dengan metode Line Inercept Transek (LIT) menunjukan hasil bahwa keadaan terumbu karang di wilayah tersebut berada dalam kategori buruk. Presentasi Hard Coral untuk metde LIT adalah 8.2 %, dengan lifefrom yang dominan ditemukan adalah jenis Acrophora tabulate sebanyak 51%.
Ekosistem Terumbu Karang Pulau Pari categorized : Marine Biology
No comment Add a comment

Komentar dari Anda akan sangat saya hargai.

Cancel Reply
GetID