Ilmu dan Teknologi Kelautan

Recerculation Water System (RWS)

Sistem resirkulasi air

Sistem resirkulasi air pada prinsipnya adalah proses penggunaan kembali (re-use) air untuk kegiatan budidaya, sehingga dapat mengurangi penggunaan air dari luar sistem. Dalam pelaksanaannya air yang digunakan disterilisasi terlebih dahulu, demikian pula bila ada tambahan air baru dari luar. Sistem ini dapat membantu sirkulasi air dalam waktu 24 jam sehingga membuat kualitas air menjadi bagus, suhu air tepat dan konsumsi air sedikit. Berikut diagram sistem resirkulasi tertutup, yang menunjukkan cara kerja dan susunan dari berbagai komponen.

Diagram sistem resirkulasi air (resirkulasi tertutup)
Diagram sistem resirkulasi air (resirkulasi tertutup)

Sistem resirkulasi tertutup

Sistem resirkulasi tertutup memiliki beberapa kelebihan, antara lain ramah lingkungan, menghemat sumberdaya air yang digunakan untuk budidaya, aman dari pencemaran yang terjadi di lingkungan perairan luar, minimalisir dampak merebaknya suatu penyakit di lingkungan luar, serta parameter kualitas air cenderung lebih stabil. Sistem resirkulasi menjamin bahwa lingkungan budidaya tidak mengandung polutan, dimana kondisi kualitas air baik karena limbah terlarut dan sampah lainnya seperti kotoran undissolved disaring dan diproses menjadi pupuk organik, yang nantinya digunakan kembali. Kelemahan sistem ini antara lain, terjadinya akumulasi bahan organik yang berasal dari sisa pakan, kotoran udang, dan plankton yang mati yang apabila tidak dikeluarkan dari sistem akan memicu merebaknya penyakit, seperti bakteri Vibrio sp.

Filter

Filter merupakan suatu alat yang digunakan untuk menyaring benda-benda tertentu yang tidak dikehendaki dan meloloskan benda lain yang dikehendaki. Dalam sistem akuarium benda-benda yang tidak dikehendaki tersebut diantaranya adalah: amonia, bahan padatan, residu organik, dan bahan kimia lainnya. Berbeda dalam sistem filter pada umumnya, proses filtrasi atau penyaringan dalam suatu sistem akurium lebih rumit.
Proses filtrasi
Proses filtrasi
Gambar di atas menunjukan bahwa pada proses filtrasi secara umum selalu terjadi pemisahan antara air yang akan difilter, dengan air hasil saringannya atau hasil filtrasinya. Pada akuarium, air hasil filtrasi atau filtrant dimasukan kembali ke tempat yang sama, yaitu ketempat air kotor semula. Filter memiliki berbagai macam jenis, berikut ini adalah berbagai macam jeias filter berdasarkan prinsip kerjanya dibagi menjadi :

Filter biologi

Filter biologi adalah filter yang bekerja dengan bantuan jasad-jasad renik, khususnya, bakteri dari golongan pengurai amonia. Untuk itu, agar jasad-jasad renik tersebut dapat hidup dengan baik di dalam filter dan melakukan fungsinya dengan optimal diperlukan media dan lingkungan yang sesuai. Fungsi utama filter biologi adalah mengurangi atau menghilangkan amonia dari air.

Filter Mekanik

Filter mekanik adalah sebagai alat untuk memisahkan material padatan dari air secara fisika (berdasarkan ukurannya) dengan cara menangkap atau menyaring material-material tersebut sehingga tidak lagi dijumpai terapung/ melayang di dalam air akuarium. 
Mekanisme kerja filter mekanik
Mekanisme kerja filter mekanik

Filter Kimiawi

Filter ini mempunyai fungsi hampir sama saja dengan sebuah filter mekanik. Perbedaannya terletak pada ukuran partikel yang di"garap", oleh karena itu boleh dikatakan bahwa filter kimia adalah sebuah filter mekanik yang bekerja pada skala molekuler. Seperti diungkapakan sebelumnya, filter mekanik bekerja dengan manangkap suspensi, maka filter kimia bekerja dengan menangkap bahan terlarut, seperti: gas, bahan organik terlarut, dan sejenisnya. Mekanisme ini dilakukan dengan bantuan media filter berupa arang aktif, resin ion, dan zeolit, atau melalui fraksinasi air.

Filter kimia dapat melakukan fungsinya dengan tiga cara, yaitu :
Serapan (absorbsi), merupakan suatu proses dimana suatu partikel terperangkap kedalam struktur suatu media seolah-olah menjadi bagian dari keseluruhan media tesebut. Proses ini terdapat dalam media karbon aktif. Karbon aktif memilii ruang pori sangat banyak dengan ukuran tertentu. Pori-pori ini dapat menangkap partikel-partikel sangat halus dan menjebaknya. Pertukaran Ion, merupakan suatu proses dimana ion-ion yang terjerap pada suatu permukaan media filter ditukar dengan ion-ion lain yang berada dalam air. Proses ini dimungkinkan melalui suatu fenomena tarik menarik antara permukaan media bermuatan dengan molekul-molekul bersifat polar. Apabila suatu molekul bermuatan menyentuh suatu permukaan yang memiliki muatan berlawanan maka molekul tersebut akan terikat secara kimiawi pada permukaan tersebut. Pada kondisi tertentu molekul-molekul ini dapat ditukar posisinya dengan molekul lain yang berada dalam air yang memiliki kecenderungan lebih tinggi untuk diikat. Dengan demikian maka proses pertukaran dapat terjadi. Media yang dapat melakukan proses pertukaran seperti ini diantaranya adalah Zeolit (baik alami atau buatan) dan resin.
media filter kimia
Contoh media filter kimia: (a) arang aktif; (b) resin; (c) zeolit
Recerculation Water System (RWS) categorized : Marine Biology
No comment Add a comment

Komentar dari Anda akan sangat saya hargai.

Cancel Reply
GetID